-SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Teknik Pemotongan Ternak

Berikut adalah video pribadi saya sekaligus buat referensi usaha setelah lulus kuliah, simak guys


Pada dasarnya ada dua cara atau tehnik pemotongan ternak, yaitu:

(1) tehnik pemotongan secara langsung, dan
(2) tehnik pemotongan secara tidak
langsung. 

Pemotongan secara langsung dilakukan setelah ternak dinyatakan sehat,
dan dapat disembelih pada bagian leher dengan memotong arteri karotis dan vena
jugularis serta esophagus. Pemotongan ternak secara tidak langsung artinya,
ternak dipotong setelah dilakukan pemingsanan dan setelah ternak benar-benar
pingsan. Maksud pemingsanan ialah: 

(1) memudahkan pelaksanaan
penyembelihan ternak, 
(2) agar ternak tidak tersiksa dan terhindar dari resiko
perlakuan kasar, dan 
(3) agar kualitas kulit dan karkas yang dihasilkan lebih baik,
karena pada waktu menjatuhkan, ternak tidak banyak terbanting atau terbentur
benda keras, sehingga cacat pada kulit atau memar pada karkas seminimal
mungkin. (Soeparno, 1994)
Pemingsanan ternak dapat diilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
(1) dengan alat pemingsan atau yang lazim disebut knocker, 
(2) dengan senjata pemingsan atau yang lazim disebut stunning gun, 
(3) dengan cara pembiusan, dan
(4) dengan menggunakan arus listrik.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyembelihan ternak adalah: 
(1) ternak harus sehat, yaitu berdasarkan hasil pemerikasaan dokter hewan atau
mantri hewan yang berwenang. Yang dimaksud dengan ternak sehat yaitu ternak
tersebut tidak menderita sakit, 
(2) ternak harus tidak dalam keadaan lelah atau
habis dipekerjakan, 
(3) ternak yang sudah tidak produktif lagi, atau sudah tidak
dipergunakan sebagai bibit, dan 
(4) ternak yang disembelih dalam keadaan
darurat.(Soeparno, 1994)

Tehnik pemotongan

a. Tehnik pemotongan ternak ruminansia kecil

Pada prinsipnya, cara pemotongan ternak ruminansia kecil seperti
domba, kambing dan menjangan, sama dengan cara pemotongan ternak
ruminansia besar. Ternak ruminansia kecil jarang dipekerjakan, sehingga
sebelum dipotong tidak perlu diistirahatkan. Meskipun demikian, ternak
yang mengalami perjalanan jauh, sebelum dipotong harus diistirahatkan,
dan kemudian dipuasakan selama 12-18 jam. Cara pemotongan dapat
dilakukan secara langsung, yaitu tanpa pemingsanan atau secara tidak
langsung yaitu dengan pemingsanan.

Mekanisme urutan pemotongan ternak adalah sebagai berikut: 
(1) Penyembelihan, secara islam, 
(2) Pengeluaran darah sebanyak-banyaknya,
(3) Pemisahan kepala dari tubuhnya setelah ternak benar-benar mati. 
(4) Penyiapan karkas termasuk pengulitan.

Cara pengulitan yang banyak dilakuakn adalah dengan digantung,
kaki bagian belakang di atas dan bagian kepala sebelah bawah. Pada ternak
ruminansia kecil, kulit tidak melekat erat pada karkas, kecuali bagian
rusuk. Untuk mempermudah pengulitan, udara dimasukkan di antara kulit
dan kaki dengan cara meniup atau memompakan udara tersebut melalui
bagian persendian kaki yang disebut Carpus metacarpus dan
tarsusmetatarsus.

b. Tehnik pemotongan ternak nonruminansia

Pemotongan ternak nonruminansia (babi), kebanyakan
dilaksanakan secara tidak langsung. Ternak dipingsankan sebelum
disembelih. Babi dapat dipingsankan dengan aliran listrik pada bagian
belakang telinga dengan alat penjepit seperti tang yang dialiri arus listrik
voltase rendah kira-kira 70 volt atau lebih. Arus listrik akan melalui otak
dan babi akan pingsan. Sebelum dipingsankan, babi disiram dengan air
agar bersih dan memudahkan menjalarnya arus listrik. Setelah babi
dipingsankan, segera disembelih dengan cara menusuk bagian leher kearah
pembuluh-pembuluh darah besar dan jantung didekat ujung anterior
sternum sehingga darah keluar sebanyak-banyaknya. Pengulitan tidak
dilakukan karena lemak subkutan babi relative banyak dan harganya mahal
jika dijual sebagai daging. Karena tidak dikuliti, maka diadakan

pengerokan bulu. Pengerokan bulu dilakukan setelah babi yang mati
dimasukkan kedalam air hangat antara 60-70ÂșC selama 5-6 menit.
Dibeberapa rumah potong hewan, babi dapat dipingsankan dengan
udara yang mengandung CO2 65-70 persen.

c. Tehnik pemotongan ternak unggas

Untuk memperoleh hasil pemotongan yang baik, ternak unggas seperti
angsa, ayam, itik dan kalkun, sebaiknya diistirahatkan sebelum dipotong.
Cara pemotongan ternak unggas yang lazim digunakan di Indonesia adalah
cara Kosher, yaitu memotong arteri karotis, vena jugularis dan esophagus.
Pada saat penyembelihan, darah harus keluar sebanyak mungkin. Jika
darah dapat keluar secara sempurna, maka beratnya sekitar 4 persen dari
bobot tubuh. Proses pengeluaran darah pada ayam biasanya berlangsung
selama 50-120 detik, tergantung pada besar kecilnya ayam yang dipotong