-SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Miologi Ruminansia


Berikut adalah video pribadi saya sekaligus buat referensi usaha setelah lulus kuliah, simak guys


Miologi adalah ilmu yang mempelajari Daging (urat daging) dan manfaatnya, daging merupakan salah satu bahan makanan asal ternak yang kaya akan
protein, zat besi dan beberapa vitamin penting terutama vitamin B. Selain nilai
gizinya, masyarakat menilai daging tersebut dari sifat-sifatnya seperti keempukan,
rasa, aroma, warna dan sari minyaknya.

Daging dipasarkan dalam bentuk potongan-potongan tanpa tulang, baik
daging segar maupun daging beku, sehingga ada jenis daging has, sandung lamur,
gandik dan sebagainya. Pembagian potongan daging tersebut mengikuti aturan
tertentu dan masing-masing potongan mempunyai ciri khas dan kwalitas tersendiri
dalam pengolahan. Misalnya, daging yang berkwalitas baik seperti has dalam
(lulur) cocok untuk dibuat steak tetapi kurang baik untuk dibuat dendeng karena
pada proses penyayatan akan hancur.

Berdasarkan standar Perdagangan (SP) 144-1982 yang ditetapkan
Departemen Perdagangan Indonesia, penggolongan daging sapi/kerbau menurut
kelasnya adalah sebagai berikut:

Golongan (kelas) I, meliputi daging bagian

1. Has dalam (Fillet)
2. Tanjung (Rump)
3. Has luar (Sirloin)
4. Lemusir (Cube roll)
Kelapa (Inside)
Penutup (Top side)
Pendasar + gandik (silver side)

Golongan (kelas) II, meliputi daging bagian

1. Paha depan
sengkel (Shank)
Daging paha depan (Chuck)
2. Daging iga (Rib meat)
3. Daging punuk (Blade)

Golongan (kelas) III, meliputi daging lainnya yang tidak termasuk golongan I dan
II, yaitu

1. Samcan (Flank)
2. Sandung lamur ( Brisket )
3. Daging bagian lainnya

Ada beberapa keistimewaan daging sapi dibandingkan jenis daging lain.
Di samping rasanya lezat, daging sapi memiliki lemak yang menyebar, sehingga
cocok dimasak untuk berbagai jenis hidangan dengan pelbagai cara. Namun,
untuk mendapatkan hasil maksimal, ada baiknya kita mengenali berbagai bagian
daging sapi dan jenis masakan yang cocok dibuat dengan bagian daging
tertentu.(Anonymous, 2002)

1. Leher atau neck. Kalau digodok secara perlahan, akan menghasilkan kuah
yang gurih
2. Clod. Biasa dipergunakan seperti halnya daging leher
3. Chuck. Daging paha depan yang perlu dimasak dalam waktu agak lama.
Cocok untuk dibuat kari, empal, sup, dan abon
4. Cube roll. Daging lemusir depan yang sangat enak dibuat sate, rendang,
atau empal
5. Blade. Daging punuk yang sangat cocok dibuat daging ungkep, empal,
kari, abon, dan sup. Bisa juga dibuat steak atau pie walaupun perlu
dimasak agak lama
6. Iga atau Ribs. Iga depan, yaitu empat iga pertama, biasanya dimasak atau
dipanggang bersama tulangnya. Iga belakang, tiga iga berikutnya, rasanya
sama sedapnya dengan iga depan. Sedangkan iga samping dan iga terakhir
merupakan potongan yang besar, mahal, dan empuk
7. Lemusir atau Sirloin. Dengan teksturnya yang lunak/lembut, daging jenis
ini sebaiknya tidak dimasak terlalu lama. Sangat baik dimasak untuk steak
barbeque, daging gulung, dan tumis-tumisan. Daging empuk ini biasa
dipanggang dalam oven atau di atas api
8. Pantat atau Rump. Bagian ini merupakan daging sapi kelas prima yang tak
berlemak. Cocok untuk steak, dipanggang, dan digoreng
9. Topside dan Silverside. Topside merupakan bagian tak berlemak dan
sangat cocok dimasak untuk steak, empal, rendang, dendeng, bakso, kari,
dan abon
10. Has dalam atau Tenderloin. Jenis daging ini tidak perlu dimasak terlalu
lama karena sudah empuk. Sangat cocok dibuat steak dan sukiyaki
11. Kaki belakang atau Leg. Dagingnya tidak berlemak dan sangat cocok
untuk dibuat kaserol
12. Flank. Daging berharga murah karena berurat kasar ini sangat cocok untuk
dibuat kornet, sate, rawon, sup, dan daging giling
13. Iga atas atau Top Ribs. Daging yang biasa dijual tanpa tulang ini tidak
berlemak. Cocok untuk dibuat daging ungkep
14. Ujung dada atau Brisket. Bagian ini berurat kasar dan berlemak. Cocok
untuk dibuat daging gulung, kornet, daging panggang, daging giling, dan
soto
15. Shin. Daging yang diambil dari kaki depan sapi ini memerlukan waktu
memasak yang lama