Kandungan nutrisi bahan pakan di Indonesia sebagai negara tropis umumnya berkualitas rendah, baik nilai protein kasar dan tingginya kandungan serat kasar. Oleh karena itu tidak heran apabila tingkat produksi yang dicapai tidak sesuai dengan potensi genetik yang dimiliki ternak yang mengkonsumsinya . Sebagai solusi dari permasalahan diatas dengan pemberian pakan yang mempunyai kualitas tinggi yang umumnya dari Legum (kacang-kacangan) dikombinasikan dengan rumput unggul yang mempunyai produksi tinggi dan disukai ternak
Lamtoro
(Leucaena leucocephala) atau petai cina merupakan tanaman serba guna yang
termasuk tanaman kacang-kacangan, berbentuk pohon dan dapat tumbuh dengan
tinggi pohon 8-15 m serta berumur tahunan (17-32 tahun).Tanaman ini tersebar
luas diseluruh pelosok pedesaan dan mudah tumbuh hampir di semua tempat yang
mendapat curah hujan cukup. Perbanyakan tanaman tersebut dilakukan secara
generatif (biji). Penanaman dengan biji menyebabkan tanaman memiliki sistem
perakaran yang kuat dan dalam sehingga dapat bertahan untuk jangka waktu yang
cukup lama .
Manfaat
tanaman ini telah banyak dilaporkan, yakni sebagai tanaman pioner, pupuk hijau
(penyubur tanah), bahan bangunan, tanaman pinggir jalan,sebagai tanaman
pelindung (untuk tanaman cacao), pagar hidup, tanaman pendukung (untuk tanaman
vanili dan merica), sebagai pembasmi tanaman herba lalang-alang), pencegah
erosi,bahan baku pembuat kertas,bahan bakar dan sebagai sumber hijauan makanan
ternakyang berprotein tinggi. Sebagai sumber hijauan makanan ternak, tanaman ini
belum dimanfaatkan secara optimal. Demikian juga tanaman ini belum banyak
dikomersialkan sebagai hijauan makanan ternak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa produksi hijauan tanaman lamtoro dapat mencapai 20 ton bahan
kering/ha/tahun dengan total produksi protein kasar sebesar 3 ton/ha/tahun.
Hasil
penelitian menunjukkan kandungan nutrisi lamtoro hampir sama dengan glisiridae.
Dan
mempunyai hasil yang signifikan terhadap petambahan bobot badan domba. Oleh
karena itu Lamtoro menjadi tanaman legume yang baik untuk dikembangkan sebagai
sumber pakan hijauan pakan ternak.
Di era
tahun 1980 hama kutu loncat menjadi wabah tanaman lamtoro akibatnya terjadi
kerusakan tanaman lamtoro. Salah satu jenis lamtoro unggul baru yang tahan
terhadap serangan kutu loncat adalah lamtoro PG. Lamtoro PG-08 mempunyai daun
lebih lebat dibandingkan lamtoro jenis lainnya. Kulit batangnya berwarna coklat
kemerahan.
source : http://www.lembahgogoniti.com